Text
PELAKSANAAN SISTEM PERMASYARAKATAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIA SEMARANG
ASTRAK
Lembaga Pemasyarakatan sebagai wadah pembinaan narapidana yang berdasarkan sistem
pemasyarakatan berupaya untuk mewujudkan pemidanaan yang integratif yaitu membina dan
mengembalikan kesatuan hidup masyarakat yang baik dan berguna. Metode pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Dari segi tujuannya, penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara dan observasi yang
kemudian dianalisis secara kualitatif. Pelaksanaan sistem pemasyarakatan terhadap narapidana di
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas IIa Semarang sudah sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
setiap narapidana mempunyai hak dan kewajiban yang diperoleh di Lembaga Pemasyarakatan
Perempuan Klas IIa Semarang. Warga binaan yang tidak melaksanakan tata tertib kewajiban tersebut
akan dikenakan sanksi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara. Hambatan pembinaan di Lapas Perempuan dan upaya menghadapi hambatan tersebut dilihat
dari segi dana upaya mengatasinya meningkatkan kesejahteraan ekonomi narapidana, program
pembinaan dan sumber daya manusia upaya mengatasi menambah jumlah petugas, dari segi warga
binaan upayanya memberi pengarahan dan konseling, serta sarana dan prasarana upaya mengatasi
bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.
Kata kunci : hambatan dan upaya menghadapi pembinaan narapidana
ABSTRACT
Correctional Institution as coaching container inmates are based correctional system
working to realize the criminalization integrative namely to foster and restore unity of life good and
useful. The method used in this research is sociology normative. In terms of objectives, this research
is descriptive analytical research.The data used is secondary and primary data. The data collection
methods used include library and documentation studies were then analyzed qualitatively.
Implementation of the correctional system to convict in Lembaga Pemasyarakatan Klas IIa Semarang
is in conformity with the Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 about Pemasyarakatan and
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 about Tata Tertib
Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan every inmate have rights and obligations which is
obtained in Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas IIa Semarang. Inmates who do not carry out
order obligations will subjected to disciplinary sanctions by Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia RI Nomor 6 Tahun 2013 about Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah
Tahanan Negara. Barriers and attempt to deal in Lapas in terms of founding to effort improve
welfare, program development and human resources to effort provide guidance and counseling, in
terms of inmates, facilities and infrastructure to effort in collaboration with Dinas Pendidikan
.
Keywords : barriers and attempt to deal coaching inmates.
17/FH.USM.SKP/002 | SKP A131130077 | Perpustakaan Fakultas Hukum (SKP 2017) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain